Rabu, 06 Februari 2013

PUISI


PUISI

1.       PENGERTIAN
Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Keindaha sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan irama yang terkandung dalam karya sastra itu. Adapun kekayaan makan yang terkandung digunakan dalam puisi berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa yang ringkas, namun maknanya sangat kaya. Kata-kata yang digunakannya adalah kata-kata konotatif, yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian.
2.       CIRI-CIRI PUISI
Berdasarkan hal itu, dapatlah dirumuskan ciri-ciri puisi sebagai berikut:
a.    Dalam puisi terdapat pemadatan segala unsur kekuatan bahasa.
b.    Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diperbagus, dan diatur sebaik-baiknya dengan memperhatikan irama dan bunyi.
c.     Puisi berisikan ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkan pengalaman dan bersifat imajinatif.
d.    Bahasa yang dipergunakannya bersifat konotatif.
e.    Puisi dibentuk oleh struktur fisik (tipografi, diksi, majas, rima, dan irama) serta struktur batin (tema, amanat, perasaan, nada, dan suasana puisi).
3.       UNSUR-UNSUR PUISI
Secara garis besar, unsur-unsur puisi terbagi ke dalam dua macam, yakni 1) unsur intrinsik dan 2) unsur ekstrinsik
a.   Unsur Intrinsik
1.   Irama dan Rima
Irama adalah keteraturan bunyi yang ada pada puisi yang dibentuk oleh pergantian tekanan panjang pendek, kuat lemah, dan tinggi rendahnya.
Rima adalah persamaan bunyi yang ada dalam baris-baris puisi. Macam-macam rima, yakni:
a.   Menurut bunyinya
1.   Rima sumpurna
Yaitu bila seluruhh suku akhir sama bunyinya.
Contohnya: berdiri-kemari, awan-kawan.
2.   Rima tak sempurna
Bila hanya suku akhir yang sama bunyinya.
Contohnya: rindu-gincu, panjang-senang.
3.   Asonansi
Yaitu perulangan bunyi vokal dalam satu suku kata.
Contohnya: benam-kelam, keladi-merapi.
4.   Aliterasi
Yaitu persamaan bunyi konsonan pada setiap awal kata.
Contohnya: bukan beta bijak berperi.


5.   Disonansi
Yaitu bila konsonan-konsonan yang membentuk kata itu sama, tetapi vokalnya berbeda.
Contohnya: giling-gulung, jinjing-junjung.
6.   Rima mutlak
Yaitu bila seluruh bunyi kata itu sama.
Contohnya: laut biru, langit biru, hari biru.
b.   Menurut letaknya dalam baris puisi
1.    Rima depan yaitu bila kata pada awal baris sama.
2.   Rima tengah yaitu bila kata perulangan kata terletak pada akhir baris.
3.   Rima akhir yaitu bila perulangan kata terletak pada akhir baris.
4.   Rima tegak yaitu kata pada akhir baris sama dengan kata pada permulaan baris berikutnya.
5.   Rima datar yaitu bila perulangan bunyi terdapat pada satu baris.
c.    Menurut letaknya dalam bait puisi
1.   Rima silang (a b a b)
Yaitu bila baris pertama berirama dengan baris ketiga, dan baris kedua berirama dengan baris keempat.
2.   Rima berpeluk (a b b a)
Yaitu bila baris pertama berirama dengan baris keempat, dan baris kedua berirama dengan baris ketiga.
3.   Rima rangkai (a a a a)
Yaitu bila baris terakhir itu keseluruhannya memiliki rima yang sama (rima terus).
4.   Rima kembar (a a b b)
Yaitu bila baris yang berirama berpasang-pasangan (rima berpasangan).
5.   Rima patah
Yaitu rima salah satu baris tidak mengikuti rima baris lainnya dalam satu bait.
2.   Citraan
Citraan adalah gambaran sesuatu secara konkret tentang hal-hal yang ingin disampaikan.
a.   Citraan Penglihatan
Citraan yang ditimbulkan oleh indra penglihatan, contoh; merah.
b.   Citraan Pendengaran
Citraan yang ditimbulkan oleh indra pendengara, contoh; merdu.
c.    Citraan Penciuman
Citraan yang ditimbulkan oleh indra penciuman, contoh; busuk.
d.   Citraan Pencecapan
Citraan yang ditimbulkan pencecapan, contoh; kecut.
e.   Citraan Perabaan
Citraan yang ditimbulkan oleh indra peraba, contoh; kasar.
f.     Citraan Gerak
Citraan yang menggambarkan sesuatu yang sedang bergerak, contoh; berlari.
g.    Citraan Perasaan
Citraan yang menggambarkan sesuatu yang dirakan, contoh; bersedih.
 3.   Diksi atau pilihan kata
Pilihan kata yang dipakai bisa bermakna lugas (makna sebenarnya atau bermakna kias/makan tidak sebenarnya).
4.   Baris dan bait
Puisi terdirideapa baris tiap baitnya.
5.   Tema
Tema adalah pokok perasoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Pokok persoalan atau pokok pikiran itu begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair sehingga menjadi landasan utama pengucapannya. Tema tersirat dalam keseluruhan isi puisi. Persoalan-persoalan yang diungkapkannya itu merupakan penggambarn suasan batn. Tema tersebut bisa pula berupa responsi penyair terhadap kenyatan sosial budaya sekitarnya.
d.   Unsur Ektrinsik
1.    Riwayat pengarang
2.    Kehidpan masyarakat
3.    Agama